Amsakar Achmad Goro di Baloi Permai: Semangat Kebersamaan sebagai Jiwa Pembangunan Batam
Majalah Batam– Di sebuah pagi Sabtu yang cerah (25/10/2025), suasana di kawasan Kopi Tiam, Kelurahan Baloi Permai, Batam Kota, tampak berbeda. Bukan hanya hiruk-pikuk wisatawan atau lalu lalang kendaraan, melainkan semangat gotong royong yang hangat dan menyentuh. Yang membuat hari itu istimewa adalah kehadiran seorang pemimpin yang tidak hanya memberi instruksi dari balik meja, tetapi turun langsung menyingsingkan lengan: Wali Kota Batam, H. Amsakar Achmad.
Tanpa sekat protokoler yang kaku, Amsakar dengan lancar menyatu dengan warga. Ia berbincang santai, menyeruput kopi, sambil mata dan telinganya aktif menyerap setiap cerita dan kondisi lingkungan sekitar. Ia tidak datang sebagai tamu kehormatan, melainkan sebagai bagian dari komunitas, sebagai tetangga yang peduli. Pemandangan ini adalah sebuah narasi kuat tentang kepemimpinan yang membumi, di mana kedekatan dengan rakyat bukanlah sebuah retorika, melainkan aksi nyata.
Lebih dari Sekadar Membersihkan Sampah: Menempa Jiwa Kolektif
Dalam kesempatan itu, Amsakar menyampaikan pesan mendalam yang menjadi inti dari kegiatan tersebut. “Gotong royong bukan sekadar bersih lingkungan, tapi meneguhkan semangat kolektif bahwa pembangunan Batam harus lahir dari kebersamaan,” ujarnya.
Pernyataan ini mengangkat makna “goro” dari sekadar aktivitas fisik menjadi sebuah filosofi pembangunan. Bagi Amsakar, sapu dan cangkul yang digunakan warga adalah simbol dari kekuatan rakyat. Pembangunan sejati, menurutnya, tidak bisa diwujudkan oleh pemerintah sendirian. Ia harus berakar dari partisipasi, aspirasi, dan kepemilikan masyarakat.

Baca Juga: Kota Batam Gelar Rapat Darurat Lima Pilar untuk Tekan Angka Kecelakaan
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, melainkan harus bersinergi dengan seluruh elemen warga,” tegasnya. Ini adalah pengakuan tulus bahwa kesuksesan sebuah kota terletak pada kemitraan yang setara antara pemimpin dan yang dipimpin.
Visi 2026: Infrastruktur sebagai Tulang Punggung Mobilitas dan Ekonomi
Dalam suasana kekeluargaan itu, Amsakar juga membagikan peta jalan pembangunan Batam ke depan. Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Batam pada tahun 2026 akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang menunjang mobilitas warga dan pertumbuhan ekonomi.
Dari 15 program utama yang disiapkan, sektor jalan raya menjadi perhatian utama. Salah satu proyek prioritas yang disebutkan adalah pembangunan jalan dari kawasan Cikitsu menuju SMAN 3 Batam, yang ditargetkan dimulai tahun depan. “Kalau kita ingin pembangunan berjalan baik, maka kemacetan harus diurai,” jelas Amsakar, menegaskan komitmennya dalam menyelesaikan salah satu masalah perkotaan yang paling dirasakan warga.
Untuk merealisasikan visi ini, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Batam yang mencapai Rp 4,4 triliun akan difokuskan untuk tiga pilar utama: memperkuat infrastruktur, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan mempercantik pelayanan publik. Ini adalah sinyal kuat bahwa pembangunan Batam kedepan diarahkan untuk kesejahteraan yang inklusif dan berkeadilan.
Kolaborasi Lintas Pilar: Pondasi Kokoh Kemajuan Batam
Kehadiran Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin, Anggota DPRD Batam Anang Adam, serta Camat Batam Kota Dwiki Septiawan dalam kegiatan Goro tersebut bukanlah sekadar formalitas. Mereka hadir dan aktif bekerja sama, mengirim pesan politik yang positif tentang pentingnya sinergi.
Kolaborasi eksekutif, legislatif, dan penegak hukum ini memperlihatkan sebuah tata kelola pemerintahan yang sehat dan kompak. “Kolaborasi ini adalah pondasi kuat bagi kemajuan Batam. Semua pihak punya peran penting, dari pemerintah hingga masyarakat,” tegas Amsakar. Dalam pemerintahan Amsakar, “Bersama” bukanlah kata hiasan, melainkan sebuah metode kerja.





