
Majalah Batam – Proyek pengembangan New Batam Centre memasuki babak baru setelah penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Belt and Road EPC Fund dan PT Gemilang Kharisma. Megaproyek dengan nilai investasi mencapai 500 juta dolar AS atau setara Rp8 triliun ini resmi ditandatangani oleh Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, dalam sebuah seremoni yang digelar di Ballroom Hotel Santika, Senin (27/8/2025).
Berdasarkan informasi yang dirilis melalui akun Instagram resmi Pemerintah Kota Batam, kerja sama ini mencakup beberapa sektor strategis, antara lain reklamasi pantai, pembangunan infrastruktur jalan, penyediaan air bersih, serta pengembangan energi di kawasan Batam Centre. Proyek ini diharapkan menjadi salah satu penggerak utama transformasi Batam menuju kota modern berkelas internasional.
Amsakar Achmad menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga akan memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan lapangan kerja bagi warga lokal.
“Kami mendukung penuh kolaborasi ini dan berharap MoU tidak hanya menjadi dokumen seremonial, tetapi diwujudkan dalam pembangunan nyata yang bermanfaat bagi masyarakat Batam,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pasca terbitnya PP Nomor 25 Tahun 2025 dan PP Nomor 28 Tahun 2025, BP Batam memiliki kewenangan penuh dalam pengelolaan wilayah. Hal ini berarti proses perizinan investasi dan pembangunan dapat dilakukan langsung di Batam tanpa harus melalui pemerintah pusat, sehingga lebih cepat dan efisien. Meski demikian, ia mengingatkan pentingnya koordinasi yang matang untuk menghindari tumpang tindih dengan proyek pemerintah lainnya, termasuk rencana pengembangan pelabuhan di Batam Centre.
“PT Gemilang Kharisma harus memastikan keselarasan proyek dengan rencana pembangunan kota, agar manfaatnya optimal,” ujar Amsakar.
Sementara itu, perwakilan PT Gemilang Kharisma, Fifi Hariani, menyebut penandatanganan MoU ini sebagai tonggak penting dalam memperkuat hubungan kerja sama antara pihaknya dan investor asing.
“Kehadiran investor luar negeri akan membawa manfaat ekonomi dan sosial, termasuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kompetensi SDM lokal,” jelas Fifi.
Ia optimistis bahwa New Batam Centre akan menjadi ikon kolaborasi global yang mendorong transformasi Batam menjadi kota modern yang kompetitif di kawasan Asia Tenggara.
“Proyek ini akan memperkuat posisi Batam sebagai magnet investasi di Indonesia bagian barat,” tambahnya.
Selain memberikan dorongan bagi sektor konstruksi, proyek ini juga diperkirakan akan memicu pertumbuhan sektor pendukung lainnya, seperti properti, jasa keuangan, perdagangan, dan pariwisata. Dengan meningkatnya aktivitas ekonomi, diharapkan pendapatan daerah turut terdongkrak, membuka peluang usaha baru, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Batam.
Dimulainya pembangunan New Batam Centre semakin menegaskan posisi Batam sebagai destinasi investasi strategis yang terus bertransformasi. Kehadiran proyek berskala internasional ini diharapkan membuka babak baru pembangunan infrastruktur yang lebih maju, terintegrasi, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat citra Batam di mata investor global.





